teori mimesis dan significant form
Teori Mimesis Dan Significant Form
Oktober 12, 2023
Nama: Sellyta Safitri
NPM: 202246500733
Kelas: R3J
Mata kuliah: Filsafat Seni
Dosen: Dr. Sn. Angga Kusuma Dawami M.Sn.
Analisis 3 Karya Menggunakan Teori Mimesis Dan Teori Significant Form
"The Dark Room"
Pada karya ini menggambarkan seorang wanita yang sedang terluka dan ia mencoba menyembuhkan luka itu dengan menjahitnya terlihat pada bagian tubuh belakang nya ada beberapa benang ditubuh nya , dan ada beberapa kupu² disekelilingnya
Jika dilihat dari teori mimesis menurut Aristoteles. Karya tersebut mempresentasikan seorang wanita yang tangguh dengan rasa sakit yang ia rasakan.
Karya ini bisa dikatakan sebagai seni, karena sang seniman telah merepresentasikan kembali kenyataan dalam hidup dengan hasil imajinatif sang seniman itu sendiri.
Jika dilihat dari teori significant form, seniman tersebut membuat karya berbentuk realism dari bentuk tubuh seorang wanita . Dengan Penggunaan teknik media campurannya memberikan kedalaman dan menyampaikan emosi yang luas. Eksplorasi visual ini mencakup ketakutan dan kecemasan, namun juga menyoroti momen-momen tergelap untuk memamerkan keindahan yang tersembunyi di dalamnya.
"climate change "
Pada karya ini menggambarkan sebuah mata yang dimna kelompok mata tersebut bergambar bumi dan dikelilingi corong bahan bakar,dibagian air mata nya ada ikan, terumbung karang yang menggambarkan sebuah laut.
Jika dilihat dari teori mimesis, karya tersebut mempresentasikan Perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang.Sumber energi tak terbarukan ini melepaskan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, sehingga memerangkap panas di atmosfer dan meningkatkan suhu global.
Jika dilihat dari teori significant form, karya tersebut tidak banyak menggunakan warna terang , dan dibagian background nya hanya bewarna hitam dan ada beberapa ² elemen seperti bulan dan bintang yang memberikan kesan kontras yang mudah dipahami, komposisi antara bangunan, figur manusia, dan space ship nya dibuat berbeda-beda sehingga memberikan kesan depth/kedalam pada karya tersebut
"another win of the heart, for no reason"
![]() |
By Susano Correia |
Pada karya ini menggambarkan figur manusia yang dimna, otak dan hati nya sedang bermain catur diatas kepala nya
Jika dilihat dari teori mimesis menurut Aristoteles. Karya tersebut mempresentasikan sebuah manusia yang sedang bermain catur antara otak dan hati, tetapi terlihat keduanya sangat lelah. Karya ini bisa dikatakan sebagai seni, karena sang seniman telah merepresentasikan kembali kenyataan dalam hidup dengan hasil imajinatif sang seniman itu sendiri.
Jika dilihat dari teori significant form, karya tersebut tidak banyak menggunakan warna atau elemen akan tetapi karya ini memberikan kesan kontras yang mudah dipahami, komposisi figur manusia, dan berapa elemen otak dan hati sehingga memberikan kesan depth/kedalam pada karya tersebut.
Kesimpulan:
Teori mimesis adalah teori yang mengatakan bahwa seni adalah tiruan objek yang ada pada alam kehidupan nyata. Teori mimesis ini di ungkapkan oleh Plato dan juga Aristoteles yang masing-masing memiliki pandangan yang sedikit berbeda tentang teori mimesis ini. Plato berpendapat bahwa seni adalah imitasi. Alam nyata merupakan imitasi dari alam ide, dan seniman menjiplak dari alam nyata sehingga merupakan penjiplak kelas dua. Sedangkan Aristoteles berpendapat bahwa mimesis sejatinya bukan imitasi, melainkan menghadirkan kembali sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dapat disebut representasi. Adapun teori significant form membahas hubungan antara emosi estetis dengan bentuk significant. Karya-karya seni yang baik dan berkualitas adalah karya seni yang mengandung bentuk significant seperti unsur seni rupa yaitu bidang, garis, titik, warna, tekstur, dan lain-lain. Menurut Clive Bell, bentuk visual dalam seni memiliki kemampuan untuk membangkitkan emosi estetika pada penontonnya tanpa harus bergantung pada representasi objek-objek alam atau kehidupan manusia.
Komentar
Posting Komentar