Mencari referensi yang relevan dari 30 artikel
1.Karya at enternity's gate
https://journal.isi.ac.id › article
Berdasarkan penelitian yang sudah disusun Metode yang digunakan adalah Analisis Formal sebagai jalan untuk mengamati dan masuk lebih jauh ke dalam karya Vincent van Gogh untuk mengetahuiemosi apa yang berusaha di ungkap dari salah satu lukisan At Eternity’s Gate sebelum memutuskan untuk meregang nyawanya sendiri. Terdapat kemungkinan di mana sebelum memutuskan hal ituia sudah berusaha menyuarakan tentang kondisinya yang tidak bagus kepada khalayak lewat karya-karya nya yang tidak ter-notice sampai pada akhirnyae Mnyerah dengan hidup. Penelitian inimenggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Fokus kajian penelitian ini adalah katarsis seni yang terkandung di dalam sebuah lukisan minyak At Eternity’s Gate karya Vincent van Gogh
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tanda-tanda mental ilness Vincent van Gogh yang merupakan seorang tortured artist dapat terungkap melalui katarsis seni dalam lukisan At Eternity’s Gate. Vincent van Gogh diketahui memiliki kecenderungan sulit bersosialisasi sehingga lewat
lukisan ia dapat mengekspresikan emosi dan perasaannya dengan bebas. Bukti dari katarsis seni bagi Vincent van Gogh dapat dilihat dari hasil analisis formal yang mengungkap tentang unsur-
unsur seni rupa yang terkandung seperti dalam kecenderungan warna yang dipakai oleh Vincent van Gogh pada lukisan At Eternity’s Gate yang memakai warna kuning berlebih. Warna kuning jika dijabarkan dalam psikologi warna memberi arti
kehangatan dan rasa bahagia dan seolah ingin menimbulkan hasrat untuk bermain. Dengan kata lain warna ini jugamengandung makna optimis, semangat dan ceria.
Dari sisi psikologi keberadaan warna kuning
dapat merangsang aktivitas pikiran dan mental. Warna kuning sangat baik digunakan untuk membantu penalaran secara logis dan analitis sehingga individu penyuka warna kuning cenderung lebih bijaksana dan cerdas dari sisi akademis, mereka lebih kreatif dan pandai meciptakan ide yang original. Namun negatifnya mereka juga orang yang mudah cemas, gelisah dan
sering dikuasai ketakutan, terlebih dalam
menghadapi orang yang juga sedang merasa tertekan ataupun stress mereka cenderung menjadi terlalu kritis dan menghakimi. Penggunaan warna
biru yang meninggalkan kesan feeling blue yang merupakan idiom bahasa inggris.
Studi katarsis seni ini bisa dipakai untuk
mengungkap makna dari ekspresi visual dari karya seni. Pembacaan terhadap penelitian ini bisa menjadi rekomendasi ke riset berikutnya yang berkaitan tentang seni terapeutik.
2.Sun flower
https://aikon.org/bunga-matahari-dan-van-gogh/
Analisis:
Bila diamati dari lukisan Sun flower karya seorang Van Gogh didominasi penggunaan garis putus -- putus pada setiap objek. Kehadiran garis putus -- putus di karya Sun flower memberi makna tersendiri dari kehidupan ini. Hidup memang tak semulus dibayangkan oleh manusia ada kalanya senang dan ada pula waktunya merasakan kesedihan, itu lah yang dicoba Van Gogh tunjukan dalam karya Sun flowernya. Bagai mana Van Gogh menjalani hidupnya yang tidak tenang dalam berkarya karna sering berpindah -- pindah dan tekanan dari lingkungan.
Kesimpulan:
Dari keseluruhan karya dominan mengunakan warna -- warna cerah seperti coklat muda, violet, kuning, hijau dan sedikit warna merah. Dibagian hutan dari karya Van Gogh kelihatan gelap danpada lagit yang kelihatan mendung namun pelototan garis pada awan terlihat terang.
3.Cafe terrace at night
https://www.coursehero.com/file/76890627/Kelas-XII-IPA-1-Seni-Rupa-Lukisan-dan-Penciptanyadocx/
Analisis:
Berdasarkan penelitian yang sudah disusun karya Café Terrace at Night, Vincent van Gogh, Lukisan ini merupakan salah satu pemandangan pertama yang dilukis oleh Vincent Van Gogh selama berada di Arles. Nightscene (pemandangan berlatar malam hari) ini menggunakan warna dan nada/tone yang kontras. Cahaya yang dilukiskan pada dinding kafe benar-benar kontras dengan latarnya. Komposisinya secara keseluruhan menunjuk pada satu point interest yang tidak hanya berada pada satu objek, melainkan sepanjang kafe dan trotoar jalan. Meskipun perspektif yang ditata tampak naif, Van Gogh menciptakan mata terdepan yang memberikan efek yang lebih dramatis dibandingkan dengan perspektif yang akurat. Pemerhati seakan diajak untuk berjalan-jalan sepanjang trotoar yang tampak mengagumkan di malam hari itu. Kafe tersebut masih ada hingga saat ini dan merupakan tujuan utama bagi penggemar van Gogh yang mengunjungi Prancis.
Kesimpulan
Pada saat melihat lukisan Caffe Terrace at the Night karya Van Gogh saya merasa sangat terkesancara pelukis mengaplikasikan warna . Meskipun lukisan ini dibuat dengan warna-warna yang terang,saya merasakan adanya persamaan yang ingin diungkapkan pelukis melalui lukisannya. Saya merasakanbahwa suasana hati pelukis pada saat melukis gambar ini adalah dalam kondisi yang sunyi dan penuhKesetaraan yang dapat terlihat dari sudut pandangnya lukisan dimana ia menggambarkan sudut pandangdidepan matanya dengan suasana sepi dan pada keramaian terdapat keramaian di dalam kafe . Ketikamelihat gambar ini saya merasa bahwa gambar ini sangat indah dan mempunyai makna yangmendalam.
4.The potato eaters
https://www.gramedia.com/best-seller/vincent-van-gogh/
Kesimpulan:
Pengunaan metode hybrid CNN-SVM ini lebih baik dibandingkan CNN saja untuk citra yang memiliki kemiripan dalam kerapatan piksel, karena lukisan bersifat
seni dan keseluruhan area dalam objek sangat penting, yang artinya tidak bisa mendapatkan fitur, sehingga akan
digunakan metode neural network untuk mendapatakan pola lukisan dari setiap pelukis. Penggunaan metode klasifikasi
biasa belum bisa dilakukan karena memerlukan fitur untuk memastikan lukisan tersebut merupakan lukisan karya Van
Gogh atau bukan. Mengingat lukisan Van Gogh cukup sulit dibandingkan pola pada umumnya yang mudah dilihat
secara langsung. The Potato Eaters terus melekat di benak van Gogh, bahkan setelah dia pindah ke Prancis dan menyempurnakan gayanya yang sangat berbeda. Gaya melukis yang sekarang menjadi ikon, didefinisikan oleh warna-warna cerah dan sapuan kuas yang longgar.
Pada April 1889, setelah krisis kesehatan mental, van Gogh dirawat di rumah sakit jiwa di Saint-Rémy-de-Provence di selatan Prancis. Selama periode ini, dia mulai merencanakan versi baru The Potato Eaters. Van Gogh membuat sketsa persiapan untuk versi kedua, termasuk gambar tahun 1890 dari lima sosok berkerumun di sekitar meja. Karya ini, bersama dengan beberapa sketsa awal lainnya, ditampilkan dalam pameran baru.
Kesimpulan
Ketika karya tersebut dibuat, Impresionis sudah mendominasi pasar seni dunia. Tak heran jika Theo merasa tidak akan bisa menjual lukisan tersebut pada periode penciptaannya. Akan tetapi, karya tersebut tak hanya menunjukkan kehebatan Van Gogh dalam membuat adegan yang emosional, namun juga mulai membangun gagasan yang akan Van Gogh gunakan di sepanjang karirnya.
5.Iris
https://www-vincentvangogh-org.translate.goog/irises.jsp?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Analisis
Dalam lukisan "Iris," Van Gogh menggambarkan bagian bidang yang dihiasi bunga. Di sini kita melihat tidak hanya bunga iris yang memberi nama pada mahakarya, tetapi juga bunga-bunga lainnya. Tentu saja, iris adalah pusat komposisi.
Pendekatan analisis seni untuk "Irises" mencakup penggunaan teori Impresionisme, Ekspresionisme, dan Psikologi Seni. Impresionisme tercermin dalam cara van Gogh menangkap cahaya dan warna, sementara ekspresionisme digunakan untuk memahami ekspresi emosional melalui goresan kuas yang berani. Psikologi Seni digunakan untuk menganalisis kemungkinan pengaruh emosional van Gogh pada lukisan ini.
Kesimpulan
Kelimpahan elemen dalam gambar yang padat ini dijinakkan dan ditata untuk mata tanpa kehilangan kebebasan dengan pembagian kanvas menjadi area warna yang cukup berbeda dan luas mendekati simetri: hijau daun dingin di tengah, iris-biru di atas dan di bawah, dan di dua sudut tanah merah dan hijau hangat di kedamaian, disentuh dengan warna kuning, oranye, dan putih. Setiap daerah mempunyai ciri khas bentuk dan bintiknya masing-masing, dan semuanya bercahaya. Yang paling asli adalah gambar irisnya. Berbeda dengan potongan bunga Impresionis yang tanamannya merupakan bintik-bintik warna yang tidak berbentuk, potongan bunga ini dipelajari dengan cermat untuk mengetahui bentuknya dan disesuaikan secara individu, dengan ketulusan dan kelembutan yang sama seperti potret Van Gogh; ia menemukan variasi siluet lengkung yang tak ada habisnya, sumber pergerakan baru, yang mungkin bisa dengan mudah menjadi berlipat ganda ornamen statistik dari motif yang sama.
6 Almond blossom https://artincontext.org/almond-blossom-van-gogh/
Analisis:
Almond Bermekaran adalah sejumlah lukisan yang dibuat pada tahun 1888 dan 1890 oleh Vincent van Gogh di Arles dan Saint-Rémy, Prancis selatan, yang menggambarkan pohon-pohon almond yang bermekaran. Pohon-pohon yang bermekaran dianggap istimewa oleh van Gogh. Mereka melambangkan kebangkitan dan harapan. Ia menikmati keindahan bunga-bunga tersebut dan merasakan kebahagiaan saat melukis pohon-pohon bermekaran. Karya-karya tersebut menunjukkan pengaruh Impresionisme, Divisionisme dan seni cukil kayu Jepang.
Kesimpulan
Van Gogh adalah penggemar berat dan kolektor cetakan Jepang, dan inilah sebenarnya sebagian besar inspirasinya untuk menciptakan Almond Blossom dalam gaya warna, garis tebal, dan perspektif. Gaya yang terinspirasi dari Jepang, atau van Gogh menyebutnya, Japonaiserie , dapat dianggap sebagai perekat yang menyatukan segala sesuatu dalam lukisan pohon mekar karya van Gogh
“Pemangkasan” ini, demikian sebutannya, memberikan kesan lebih nyata pada komposisi, kita tidak dapat melihat di mana ujung atau awal pohon, hampir seperti momen peralihan dalam waktu yang diambil dari sudut pandang van Gogh. Subjeknya juga berupa bentuk alami yang kita lihat setiap hari, yaitu pohon, subjek serupa dapat kita temukan pada cetakan Jepang.
Tidak diketahui secara pasti apakah Bullfinch dan Weeping Cherry karya Hokusai merupakan inspirasi langsung bagi van Gogh, namun meskipun demikian, kesadaran dan kekagumannya terhadap ratusan karya seni Jepang secara kolektif memengaruhi caranya melukis, termasuk Almond Blossom .
7.ladang gandum
https://artincontext-org.translate.goog/wheatfield-with-crows-by-vincent-van-gogh/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Analisis Kontekstual: Tinjauan Singkat Sosio-Historis
Ketika Vincent van Gogh melukis Ladang Gandum dengan Burung Gagak, dia tinggal di Auvers-sur-Oise, sebuah kota di luar Paris. Dia dilaporkan pindah ke sana pada bulan Mei 1890 untuk lebih dekat dengan saudaranya Theo van Gogh, yang tinggal di Paris. Sebelumnya Van Gogh tinggal di rumah sakit jiwa Saint-Paul di Saint-Rémy di Perancis, di mana dia dirawat karena gangguan mental. Di Auvers, Van Gogh juga rutin berkonsultasi dengan dokternya Dr. Paul Gachet.
Dalam lukisan-lukisan ini, Van Gogh menyatakan bahwa ia ingin “mengekspresikan kesedihan, kesepian yang ekstrim” dan ini juga untuk mengungkapkan apa yang tidak dapat ia ungkapkan dengan kata-kata, apa yang ia anggap “pedesaan yang sehat dan menguatkan”. Ladang Gandum dengan Burung Gagak dilaporkan sebagai salah satu lukisan ini dan menyampaikan rasa sedih dan langit yang berangin, dan dua lukisan lainnya dilaporkan Ladang Gandum Di Bawah Awan Petir (1890) dan Taman Daubigny (1890).
Kesimpulan
Dari kesimpulan pemaparan pada karya tersebut membahas Ladang Gandum dengan Burung Gagak karya Vincent van Gogh dan apa saja yang terkandung di dalamnya ditinjau dari pokok bahasan dan unsur seni, yang akan mencakup warna dan tekstur, yang membuat karya seni Van Gogh populer, termasuk garis, bentuk, bentuk. , dan ruang.
8. Mona Lisa
https://juraganposter.net/blog/kajian-mengenai-seni-dan-teknik-pada-lukisan-monalisa/
Lukisan terkenal "Mona Lisa," juga dikenal sebagai "La Gioconda," diciptakan oleh Leonardo da Vinci antara tahun 1503 dan 1506 di Florence, Italia. Seorang detektif seni mengatakan Leonardo Da Vinci menggunakan model wanita dan pria untuk membuat Mona Lisa. Tapi seperti potret paling terkenal Leonardo da Vinci, mencari tahu lebih banyak tentang wanita di "Tutu" Ben Enwonwu sejauh ini sulit dipahami, bahkan untuk keluarga besarnya.
Mona Lisa, lukisan cat minyak pada panel kayu poplar karya Leonardo da Vinci, mungkin lukisan paling terkenal di dunia. Namun, terlepas dari kenyataan bahwa hanya sedikit yang diketahui tentang commissioning Mona Lisa, berapa lama untuk menyelesaikan atau pembayaran untuk pekerjaan itu, biografi awal Leonardo mengklaim bahwa lukisan itu memang dilukis untuk Francesco del Giocondo dan merupakan potret karyanya. istri. Sementara kebanyakan orang setuju bahwa itu Mona Lisa Gherardini, istri Francesco del Giocondo, seorang pedagang sutra Florentine, banyak orang mengusulkan itu, sebenarnya, potret diri, dan fitur wajah menyerupai potret diri kemudian oleh Leonardo.
Selain seni, teknik yang digunakan dalam pembuatan Monalisa juga sangat penting. Ada beberapa teknik yang digunakan oleh Leonardo da Vinci dalam pembuatan Monalisa, seperti:
Teknik Lukis Basah Atas Basah
Teknik Chiaroscuro
Teknik Perspektif
Teknik Anatomis
Teknik anatomis digunakan oleh
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas kajian mengenai seni dan teknik pada lukisan Monalisa. Lukisan ini tidak hanya menjadi objek yang indah dipandang, tetapi juga menjadi objek studi bagi para ahli seni dan sejarawan seni dalam mempelajari seni dan teknik yang digunakan dalam pembuatannya. Dalam pembuatan Monalisa, Leonardo da Vinci menggunakan teknik sfumato, chiaroscuro, dan perspektif untuk menciptakan efek yang realistis pada lukisan ini. Selain itu, teknik anatomis juga digunakan untuk menciptakan kesan yang realistis pada wajah Monalisa. Melalui kajian modern, kita dapat mengetahui lebih dalam mengenai bahan-bahan yang digunakan oleh Leonardo da Vinci dalam pembuatan Monalisa dan juga beberapa perubahan yang dilakukan olehnya pada lukisan ini.
9. kebun anggur merah
https://id.uobjournal.com/2424-description-of-vincent-van-goghs-painting-red-vineya.html
.
Analisis
Di sanalah sang seniman terinspirasi oleh pemandangan indah. Berjalan pada suatu sore di bulan Oktober di sekitar Biara Montmazhor, ia menyaksikan penduduk setempat memetik kebun anggur berwarna merah tua. Kerusuhan warna musim gugur selatan dan simbolisme panen membuat Van Gogh begitu terkesan sehingga hanya dalam waktu satu bulan salah satu karya paling terkenal dari penulis "Red Vineyards in Arles" telah dibuat.
Memanen kebun anggur melambangkan kejayaan dan matahari terbenam dari siklus alami. Bagi Van Gogh, matahari adalah sumber kehidupan dan kemakmuran, dan matahari tengah hari yang pengap adalah kepenuhan dan matahari terbenam. Seorang pria juga terjalin ke dalam siklus alam semesta, memahami ritme dalam kerja dan gerakan konstan. Secara visual, gambar dibagi menjadi dua rencana yang setara. Yang pertama menggambarkan orang memetik buah anggur, dan sedikit lebih jauh Anda bisa melihat sosok seseorang di atas gerobak dan pohon.
Kesimpulan
Efek penggabungan diciptakan karena teknik khusus menerapkan pukulan, sehingga menjadi ciri khas karya seniman ini. Skema warna yang luar biasa, yang telah menjadi salah satu ciri khas karya Van Gogh, mengisi gambar dengan kehidupan dan cahaya eksternal. Penulis tidak mencampur cat, menggunakan teknik menerapkan coretan kontras, yang sebagian besar milik warna hangat dan hanya kadang-kadang menemukan nuansa ungu dingin.
Fitur lukisan mencerminkan hobi masa muda Van Gogh, ketika dia, yang bekerja sebagai pegawai bank, membeli lukisan oleh seniman yang dia sukai dan memiliki koleksi karya-karya impresionis yang luas.
10. Viva la Vida
https://www-fridakahlo-org.translate.goog/viva-la-vida-watermelons.jsp?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Semangka memiliki cangkang keras yang melindungi daging lunak di dalamnya. Saat Anda menggigit dagingnya, Anda merasakan rasa manis yang sejuk dan berair. Pada dasarnya, semangka dapat melambangkan seniman itu sendiri, yang harus mengembangkan kulit yang tebal untuk menghadapi kehidupan yang ditandai dengan penderitaan fisik, pernikahan yang bermasalah dengan seniman Diego Rivera, dan kritik keras terhadap karya seninya.
Frida Kahlo sendiri kerap dianggap pelukis surealis. Padahal ia sesungguhnya melukis realitas hidupnya sendiri yang rumit dan berliku.
Namun Kahlo menunjukkan dalam lukisannya bahwa setelah cangkangnya dibelah, terungkap kehidupan batin yang hidup, segar, dan manis. Selain itu, banyaknya biji semangka, seperti biji delima dalam mitologi Yunani, melambangkan kesuburan dan keabadian. Begitu buahnya habis, benihnya membawa janji kehidupan baru menuju kekekalan.
Kesimpulan
Viva la Vida, Semangka adalah perayaan kehidupan yang cerah dan bersemangat baik dalam kesederhanaan komposisi maupun kompleksitas ekspresi emosional. Hal ini tidak melambangkan rasa takut akan kematian, juga bukan kerinduan yang tiada harapan akan kelangsungan hidupnya sendiri. Ketika suami Kahlo, Rivera, hampir meninggal tiga tahun kemudian, dia melukis batu nisan semangkanya sendiri, mungkin sebagai bukti ikatan spiritual mereka.
11. Kolom rusak
https://www.postposmo.com/id/kolom-yang-rusak/
Analisis
Dalam berbagai karya yang dibuat oleh pelukis Meksiko Frida Kahlo, salah satu yang memiliki dampak terbesar adalah karya yang dikenal sebagai kolom patah, di mana ia mencoba menjelaskan rasa sakit yang dideritanya dari kecelakaan yang dideritanya melalui lukisan.
Dalam karya kolom rusak, pelukis membuat potret diri di mana dia memiliki kolom ionik yang sangat tidak nyaman, juga terbuat dari logam, di mana dia mengacu pada fakta bahwa dia memiliki kolom yang rusak, dan dia menopang dirinya karena memakai korset kulit di badan agar tiangnya tidak pecah dan badannya remuk.
Dalam karya ini, kolom patah, pelukis Frida Kahlo menggambarkan kehidupan menyakitkan yang dia jalani dengan mencampurkan ironi dan fantasi, sejak hidupnya menjadi sulit karena kecelakaan yang dideritanya ketika dia masih remaja dan dia secara ajaib diselamatkan dari semua. pukulan yang dideritanya.
Kesimpulan
meski banyak yang mengklaim bahwa pelukis itu membuat karya surealis, ia bahkan mengatakan bahwa ia hanya melukis apa yang terjadi padanya di hidupnya dan itu bukan mimpi.
Dengan cara ini, pada tahun 1944, kolom yang rusak mengakhiri pekerjaannya, di mana dia mencerminkan semua yang dia rasakan seperti rasa sakit dan situasi emosional di mana dia menemukan dirinya sendiri, tetapi dia memutuskan untuk menghadapi semuanya dengan keinginan untuk terus hidup.
Karya-karya Kahlo banyak dikenang orang karena sangat inspiratif dan merefleksikan kenyerian dan gairah yang bersumber dari kondisi kesehatannya yang buruk dan kehidupan perkawinannya yang kompleks dan penuh gejolak
12.passive narcisstic desire
https://stomatarawamangun.wordpress.com/2015/11/01/tubuh-yang-merasakan-membaca-karya-frieda-kahlo/
Analisis
Pada karya “passive narcisstic desire” Frida Kahlo terlihat nyata pada karya lukis tahun 1946 yang menggambarkan tubuh kijang yang berkepala manusia dengan wajah Kahlo dan busur panah di sekujur punggung dan lehernya. Hasrat Kahlo untuk selalu dikasihi dan dicintai oleh suaminya Diego Rivera sangat kuat terefleksikan dalam lukisan ini. Ia membangun citra diri atau self image sebagai “pribadi yang menderita” yang direpresentasikan dalam kiasan sosok kijang yang terluka oleh busur panah. Kijang merupakan hewan peliharaan yang menjadi favorit dan kesayangan Kahlo dan Diego. Luka-luka berdarah pada leher dan punggung kijang ini memperkuat metafora rasa sakit dan penderitaan yang dialami Kahlo akibat kecelakaan yang pernah terjadi di masa lalu dan terus menderanya hingga akhir hayatnya.
Kesimpulan
Upaya membaca karya-karya Frida Kahlo yang sarat makna dan multi-interpretasi telah menghantarkan kita pada pemahaman tentang pengalaman kehidupan melalui terminologi psikoanalisa seni. Wajarlah jika sosok pelukis Frida Kahlo dan perjalanan proses kreatifnya yang luar biasa dan mendunia ini akan sangat menarik dan mengesankan untuk dijadikan bahan kajian ilmu seni dalam bingkai psikoanalisis dan feminis.
13. The Scream
https://nusahati.com/2021/03/edvard-munch-lukisan-the-scream/
Analisis Lukisan ini memiliki banyak teori tentang maknanya salah satunya adalah keadaan Edvard ketika dia melihat langit yang berubah menjadi merah darah saat dia berjalan jalan diluar. Maka dapat disimpulkan bahwa sebetulnya lukisan ini adalah penggambaran perasaan Edard saat dia dirundung rasa cemas dan rasa panic yang menimpanya saat dia mendengar“Jeritan alam” dimana dia berusaha untuk menutup telinganya dengan kedua tengannya untuk tidak mendengar “Jeritan Alam”sehingga seolah–olah dia mengalami serangan panic. Posisi di mana ia melukiskan dirinya sendiri adalah reaksi refleks yang khas dari siapapun yang berjuang untuk menghindari suara yang menekan, entah suara yang sungguhan atau yang dibayang-bayangkan.
Kesimpulan
Karya lukis oleh Edvard Munch yang berjudul The scream adalah sebuah lukisan ekspresionisyang telah banyak inspirasi menjadi oleh seniman lain yang berbeda aliran. Lukisan ini dianggapoleh banyak orang sebagai karya yang paling penting. Lukisan inimelambangkan manusiamodern yang tercekam oleh serangan angst (kecemasan eksistensial, dengan kucing yangdiilhami oleh senja yang merah, yang dilihat setelah letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.Latar belakang yang dilukiskan adalah Oslofjord, yang dilihat dari bukit Ekeberg. Kadang-kadanglukisan ini disebut juga The Cry ("Tangisan"). Medium lukisan jeritan itu adalah kadmiumkuning, merah terang dan biru laut yang dikerjakan diatas karton yang memiliki ukuran 91 x 73,5cm. Pengerjaan lukisan ini dinilai cukup bagus karena Edvard berhasil menggabungkan berbagai
warna yang membuat keserasian di dalam lukisan ini menjadi hal yang menambah daya tarik darikarya lukisan ini serta dengan adanya sesosok manusia yang digambar dengan gaya yang unikmembuat lukisan ini mempunyai ciri khas tersendiri.2. AnalisisLukisan ini memiliki banyak teori tentang maknanya salah satunya adalah keadaan Edvard ketika
14.the bedroom
https://id.scribd.com/document/602735057/Kritik-Seni-Karya-Lukis-Bedroom-In-Arles
Hasil analisis faktor genetik subjektif menunjukan kepribadian pelukis fleksibel, tegasdan konsisten. Proses imajinasi sebuah kamar miliknya dapat memberikan konsep damai,menenangkan, tenang, pasif, dan spiritual. Interpretasi lukisan adalah pelukis mengatur kamarnya sedemikian rupa untuk menenangkan pikirannya, sehingga dapat mewujudkaninovasi-inovasi ekspresi artistik yang tinggi. Secara keseluruhan tampak pada garis sebagaiidentitas bentuk, pengorganisasian unsur seni dan warna seimbang, menyatu dan harmonis.Hal ini didukung dengan kemampuan pelukis memadukan antara media, teknik, pengorganisasian struktur rupa, dan isi.
Lukisan yang berjudul the bedroom ini identik dengan bentuk, sehingga bentuknya dapat dikenali seperti kursi,meja, tempat tidur, kasur, lukisan, bantal dan seprei. Kesan warna yang sederhana dari perpaduan warna biru, coklat, hitam, dan putih. Selain unsur warna pada lukisan ini, jugaterdapat unsur garis dan tekstur. Tekstur pada lukisan ini adalah tekstur semu, yakni tekstur kasar/tak rata pada subjek. Dari segi teknik, lukisan ini digarap dengan sapuan kuas padakanvas. Demikian juga dalam unsur-unsur seni yang ada, penempatannya menimbulkankesan seimbang dan harmonis sehingga terpadu secara utuh dan menyatu.
15. The Starry Night
https://id.scribd.com/document/657816175/jurnal-starry-night-part2
Analisis :
Ekspresionis adalah kecenderungan seorang Seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek- efek emosional. Ekspresionis bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, Arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Kesimpulan :
Aliran seni lukis yang dibawa Vincent Van Gogh adalah post-impressionism dan Ekspresionis. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosni bahagia. Seperti Van Gogh melukis The Starry Night selama 12 bulan saat Ia tinggal di rumah sakit jiwa Saint-Paul-de-Mausole, Prancis. Tepatnya beberapa bulan setelah menderita gangguan di mana ia memotong sebagian dari telinganya sendiri dengan silet. Di rumah sakit jiwa, Van Gogh mengamati langit malam dari jendela kamarnya yang berjeruji dan menulis surat pada Theo (saudaranya) yang menggambarkan pemandangan indah bintang pada suatu pagi di musim panas tahun 1889. Van Gogh tidak diizinkan untuk melukis di kamarnya. Karena itu, Van Gogh melukis pemandangan itu dari ingatan dan menggunakan imajinasinya untuk melukis desa kecil yang sebenarnya tidak ada.
16.
Odilon Redon - "The Cyclops"
Seni simbolis dan mimpi Redon menghadirkan kontras yang mencolok dalam gaya dan tema. Membandingkannya dengan karya Van Gogh dapat memberikan wawasan tentang ekspresi artistik emosi dan imajinasi yang berbeda.
The Cyclops menggambarkan pemandangan yang lebih dramatis dan mengerikan. Lukisan ini menampilkan Cyclops, monster mitologi dengan satu mata besar. Cyclops itu berdiri di atas bukit, menembakkan api dari matanya. Latar belakang lukisan itu gelap dan penuh dengan awan yang mengancam.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/101938/NjE5MzA0/GOD-OF-WAR-DALAM-MITOLOGI-YUNANI-SEBAGAI-IDE-PENCIPTAAN-KARYA-SENI-LUKIS-BAB.pdf
17. Big odalisque
https://id.uobjournal.com/1556-description-of-the-painting-by-jean-ingres-big-odali.html
"Big Odalisque" - gambar seniman Prancis Jean Ingres, dilukis pada tahun 1814. Dia melukis kanvasnya yang ditugaskan oleh Ratu Naples Carolina Murat. Lukisan ini telah menjadi pencapaian paling signifikan dan terkenal di seluruh karya Ingres.
Dalam lukisannya, Ingres, yang meniru seniman-seniman terhebat Renaisans, mengidealisasikan dan menyempurnakan ciri-ciri para pengasuh yang berpose untuknya guna mendapatkan bentuk-bentuk ekspresif dan mencapai proporsi yang ideal.
Dalam lukisannya "Big Odalisque", sang seniman menambahkan 3 tulang belakang tambahan untuk modelnya, yang pada satu titik diperhatikan oleh para kritikus. Namun terlepas dari kenyataan bahwa seniman Perancis itu melanggar proporsi anatomi, lukisan-lukisan itu secara keseluruhan terlihat sangat harmonis.
Tubuh dan posturnya luar biasa fleksibel dan feminin. Ingres dengan mahir menggambarkan kain kusut dan lipatan gorden.
18. Gurzuf
https://id.uobjournal.com/2570-description-of-the-painting-by-konstantin-korovin-gu.html
Korovin Konstantin Alekseevich - artis-impresionis Rusia. Lukisannya "Gurzuf" termasuk dalam periode kreativitas "Krimea". Di Gurzuf, Korovin memiliki tempat tinggal musim panas, di mana ia suka bersantai dan melukis. Ada beberapa lukisan dengan nama yang sama - "Gurzuf".
Salah satunya diciptakan pada tahun 1917. Di sini seniman menggambarkan sifat subur dan bersemangat dari kota pantai selatan. Kanvas ini benar-benar setrum dengan banyak bunga dan variasi. Ini sangat mengejutkan jika Anda ingat betapa sulitnya gambar ini untuk negara ini. Namun sang seniman tidak mengubah prinsip artistiknya untuk menyenangkan persyaratan zaman itu.
Dalam lukisan "Gurzuf" komposisi dibuat secara diagonal. Di kiri bawah kita melihat halaman rumput beraneka warna tempat dua pohon muda tumbuh. Mahkota digambarkan sedikit sembarangan, tampaknya daun akan terbang, diambil oleh hembusan angin selatan. Batang pohon tipis diarahkan ke atas, menambahkan gambar ringan dan gerakan. Pohon berbentuk kerucut yang tumbuh di sisi lain jalan beraspal dengan batu ringan mengulangi aspirasi yang sama ke atas.
Terlepas dari adanya perspektif dan rencana yang berbeda dalam gambar, secara keseluruhan, kanvas Korovin sedikit seperti hiasan teater yang cerah dan berwarna-warni. Tapi sandiwara ini tidak mengganggu sama sekali dengan menikmati kesegaran dan keaktifan warna yang menembus karya besar seni rupa ini.
19.Psikomachia
https://antimateri.com/psychomachia-karya-edvard-munch-bagian-2/
Psychomachia atau 'pertarungan dalam jiwa'–yang kerap disandingkan dengan impresi karya Edvard Munch–adalah judul sebuah alegori gubahan Prudentius pada kisaran abad 5 Masehi. Dalam perkembangan selanjutnya, alegori tersebut lantas diletakkan sebagai polar kontras bagi Aeneid karya Virgil (19 SM) karena dua hal: (1) Virgil berkarya di puncak kesusastraan klasik Yunani-Romawi, sedangkan Prudentius berkarya pada era tersebut berada diambang kehancuran; (2) Aeneid menyuguhkan perang Troy yang epik dan teatrikal, sedangkan Psychomachia menyajikan relung jiwa yang porak poranda akibat pertarungan beragam anasir hasrat manusia
Biang keladinya adalah seorang pelukis bernama Edvard Munch yang menabuh genderang perang menantang segenap gejolak emosi manusia. Pertarungan ini lalu menghadirkan gerakan seni berjuluk Ekspresionisme . Kini, Munch menjelma menjadi nama besar di dunia lukis modern dengan jajaran lukisan terkenal–sebut saja The Scream , salah satu lukisan paling populer dalam budaya pop , yang, jika saja sang pelukis tahu , akan memaki reproduksi kekuatan tersebut .Sebagai figur kenamaan, gambaran kelam kehidupan Munch, analisis teknik lukis, hingga kritik yang disebarkan dalam berbagai buku, jurnal dan tabloid
20. Memori jantung
https://www.google.com/url?q=https://www.researchgate.net/publication/340300417_The_Transition_in_Frida_Kahlo%27s_Self-Portrait_Before_and_After_1939&usg=AOvVaw1T6iPhFU1-LXiTVwEgen5v&hl=in
Memori, Jantung, 1937Dalam potret diri ini , Memory , the Heart 1937 Frida Kahlo mengungkapkan penderitaannya dankesal atas perselingkuhan yang terjadi dua tahun lalu antara Diego Rivera dan Cristina. Dalam lukisan ini,wajahnya tidak memiliki ekspresi tetapi dengan semua air mata. Dia memotong rambutnya dan mengenakannyaGaya EropaPakaian yang menjadi ciri khasnya saat berpisah dengan Diego Rivera.Dan seperti biasa, dia menggunakan luka fisik untuk menyiratkan luka psikisnya.Di latar belakang, pakaian sekolahnya dan kostum Tehuana -nya serta setiap set pakaian memiliki satulengan, dengan Pastor ida Kahlo berdiri di sana tanpa lengan dan tampak tak berdaya. Dia berdiri di sana dengan satumakanan di darat dan sebagian lagi di laut. Kaki yang diletakkan di atas laut memakai alat danmenyarankan operasi makanan yang baru-baru ini dia jalani.Ingatan, Hati menyampaikan pesan langsung dan sederhana: dia patah hati. Hatinya yang besarberbohongdi tanah di dekat kakinya dan memompa aliran darah di latar belakang lanskap. DiaTubuhnya tertusuk tetapi sebuah batang baja dengan dewa asmara jungkat-jungkit di kedua ujungnya, yang menciptakan tingkat akurasivisualisasi sensasi nyeri.Sementara itu, setelah tahun 1939, Frida Kahlogambar yang dilukis dengan sebagian besar frontal or tiga perempatperspektif, dari dadanya ke atas atau sekadar wajahnya di tengah potret.Ketiga, latar belakang lukisan Frida juga penting. Sebelum tahun 1939, Frida lebih banyak melukis pemandangan dalam ruangan dengan perabot seperti tempat tidur,kursi, dan meja.
KesimpulanSaat pertama kali melihat karya seni Frida, sangatlah mudahmengatakan bahwa karya seni itu sangat seperti mimpi,memiliki sifat-sifat misterius dan pemikiran abstrak yang disatukan . "Surrealisme adalah sarana menyatukan kembali alam sadar dan alam bawah sadar secara utuh sehingga menjadi dunia mimpidan fantasi akan digabungkan dengan dunia ransum sehari-hari dalam realitas absolut, sebuah surealitas", Andrékata Breton. Namun, setelah mempelajari kehidupan Frida, hal itu tidak lagi terasa nyata karena banyak peristiwa hidupnya diungkapkan dalam lukisandan semua adegan seperti mimpi adalah elemennyaingatannya sendiri.
21. Spring air
https://in.painting-planet.com/udara-musim-semi-nikolai-romadin/
Karya “Spring Air” dari seniman N.M Romadin berasal dari Rusia adalah bukti penuh warna dari ini. Sekilas tentang kanvas ini, sang kontemplator membentuk perasaan sejuk, ringan, bersemangat, dan “melebarkan tempat.” Dan ini tidak melihat fakta bahwa seluruh peringkat gambar sebelumnya ditempati oleh pohon-pohon besar – yang tertinggi dan paling kuat.
Mereka telah tumbuh dengan serius di tanah – mereka merasakan akar besar mereka, yang telah menjadi sebagian kecil dari bumi. Kami sadar bahwa pohon-pohon ini, “dibelai” oleh cahaya musim semi dan panas, adalah pemilik, orang-orang tua, dan penjaga sudut alam ini.
Seniman, dalam proses menciptakan gambar, meminjamkan posisi yang memungkinkan dia untuk menangkap pohon ke ketinggian yang sempurna, untuk menyajikan keindahan mereka, dan dengan semangat yang sama, ukuran langit biru transparan, yang “membanjiri” hampir seluruh latar belakang gambar.
22.Eine Kleine Nachtmusik
https://creativeflair.org/article/all-about-eine-kleine-nachtmusik-by-dorothea-tanning/
Salah satu karya pertama Tanning, Eine Kleine Nachtmusik menunjukkan kaitan dengan konsep surealis sambil melukis dengan tingkat akurasi realistis yang tinggi. Latarnya adalah lorong hotel atau rumah megah, dan judulnya mengacu pada “musik malam kecil” karya Mozart. Kami langsung mengasosiasikan gambar tersebut dengan mimpi buruk karena latarnya bersifat malam hari.
23.dorothea tanning insomnies
https://www.nytimes.com/2005/11/25/arts/art-in-review-dorothea-tanning-insomnias-195565.html
Dimulai, kira-kira pada tahun 1955, setelah periode melukis gambar-gambar langsung dan sederhana sebagai pernyataan (Tableau Vivant; The Blue Waltz; Death and the Maiden...), komposisi lukisan saya mulai bergeser dan menyatu dalam kompleksitas bidang yang semakin intensif. Warna kini menjadi hak prerogatif pertama: kanvas putih yang ditempel di dinding di Sedona akan berwarna biru dan ungu serta warna merah karat kering tertentu. Itu harus vertikal. Itu juga tidak akan sampai di sana dalam waktu dekat. Saya ingin mengarahkan mata ke ruang-ruang yang tersembunyi, terbuka, bertransformasi sekaligus dan di mana akan ada gambaran yang belum pernah dilihat sebelumnya, seolah-olah itu muncul tanpa bantuan saya. Saya sangat gembira dan menyebutnya Insomnia.
Yang lebih abstrak adalah "Tamerlan (Tamerlane)" (1959), di mana cahaya api menyebar secara diagonal di kiri kanvas hingga bertabrakan dengan aliran putih tembus pandang yang penuh dengan bentuk-bentuk hantu yang sengaja tidak terselesaikan. Kanvas selanjutnya, "Far From" (1964), menampilkan potongan-potongan manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme lain yang tidak dapat dikenali dengan warna yang terdistorsi dan berwarna halus dalam kumpulan nuansa putih susu. Hal yang paling menarik dari karya-karya ini adalah keinginannya untuk membangkitkan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan, dan penanganan warnanya yang puitis. GRACE GLUECK
24. “IBU DAN ANAK” KARYA BASOEKI ABDULLAH
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/36724
Analisis : Basoeki Abdullah merupakan pelukis terkenal dengan aliran realisme. Salah satunya lukisan yang spesial dari karya karyanya yaitu lukisan “Ibu dan Anak” di buat pada tahun 1992. Dengan pendekatan Teori Kritik Clive Bell (significant form) dimana teori tersebut ini menimbulkan emosi estetis yang mengacu pada kemanusiaan & cinta kasih sayang seorang ibu yang menyimbolkan kasih sayang & perjuangan seorang ibu terhadap anaknya tanpa pilih kasih & juga berani berkorban demi kebahagiaan sang anak dengan menopang beban di punggungnya tanpa sang anak ketahui. Maka dari itu, lukisan ini menimbulkan emosi estetis yang mengacu pada kekuatan rasa antara “Ibu dan Anak”. Significant form beratikan bentuk bermakna, bentuk bermakna yang di maksud adalah bentuk karya seni sebuah objek yang memiliki bentuk significant sehingga menimbulkan Emosi estetis, & significant form bertujuan untuk memicu emosi estetis formalistis yang ditimbulkan oleh susunan atau komposisi bentuk dari objek estetis lalu dikontribusikan ke dalam kritik seni yang akan di gunakan pada lukisan “Ibu dan Anak”. Hasilnya adalah bentuk lukisan “Ibu dan Anak” karya Basoeki Abdullah memiliki emosi estetis yang ditunjukkan melalui ekspresi, komposisi, serta hasil keseluruhan lukisan.
Kesimpulan : Lukisan “Ibu dan Anak” karya Basoeki Abdullah, dengan aliran realisme, memanfaatkan pendekatan Teori Kritik Clive Bell (significant form) untuk mengekspresikan emosi estetis. Lukisan ini menggambarkan kasih sayang dan perjuangan tanpa pilih kasih seorang ibu, menciptakan bentuk bermakna yang memicu emosi estetis formalistis melalui ekspresi, komposisi, dan keseluruhan hasil lukisan. Kesamaan dengan dengan karya seni yang saya gunakan adalah sama-sama menggunakan aliran realisme tetapi memiliki perbedaan yang mana karya seni yang saya gunakan menggunakan Mimesis sementara karya berikut menggunakan Significant Form.
25. "Wheatfield with Crows"
https://www.dictio.id/t/lukisan-wheatfield-with-crows-karya-van-gogh/23799/2
Lukisan ini sering dianggap sebagai salah satu karya terakhir Van Gogh sebelum kematiannya. Perbandingannya dapat membahas perubahan dalam ekspresi artistik dan emosional dalam karya terakhirnya.
Banyak orang percaya bahwa kedua lukisan ini menggambarkan kondisi mental Vincent van Gogh pada saat itu. "Starry Night Over the Rhône" dianggap sebagai lukisan yang menggambarkan kegembiraan dan optimisme Van Gogh. Sementara itu, "Wheatfield with Crows" dianggap sebagai lukisan yang menggambarkan kegelisahan dan kecemasan Van Gogh.
26. "The Yellow House"
https://serupa.id/vincent-van-gogh/
"The Yellow House" menggambarkan rumah Van Gogh di Arles, yang dicat dengan warna kuning cerah. dengan garis-garis yang lebih sederhana dan warna-warna yang lebih seimbang.
Perbandingan dapat membahas cara Van Gogh merepresentasikan lingkungan sekitar dan bagaimana pilihan warna mempengaruhi keseluruhan suasana dalam lukisannya.
"The Yellow House" adalah lukisan yang indah dan ekspresif yang menggambarkan keahlian dan kreativitas Vincent van Gogh. Kedua lukisan tersebut memiliki daya tarik yang kuat dan terus menginspirasi dan memukau para penonton.
27.Analisis Karya “Waiting For Ratu Adil” Karya Astari Rasjid
http://repo.isi-dps.ac.id/2041/
Analisis : Mengamati bahasa rupa lukisan Astari Rasjid yang berjudul “Waiting for Ratu Adil” dengan cara menganalisis dari segi aspek bahasa, discourse analysis, dan psicoanalisis. Dari yang di dapat dari analisis karya ratu rasjid ini yaitu terdapat pengkayaan sudut pandang dalam mengapresiasi karya seni lukis. Seniman menggunakan objek yang sangat dekat (close up) dengan pengamatnya, sehingga bahasa tubuh ketiga objek tersebut tampak sangat jelas. Pengamat menangkap adanya pertukaran jelas bahasa dan menangkap narasi yang disampaikan. Untuk objek ratu adil ini merupakan tradisi mitos yang disandingkan dengan tradisi mitos modern pada ruang waktu modern. Aspek sendiri psychoanalysis ingin memperlihatkan secara eksplisit untuk memunculkan isu gender. Bahasa rupa yang terdapat dalam lukisan “Waiting for Ratu Adil” ini ialah karya yang kaya akan makna-makna yang tersembunyi.
Kesimpulan : Lukisan “Waiting for Ratu Adil” karya Astari Rasjid menggabungkan bahasa rupa, analisis wacana, dan psikoanalisis. Penempatan obyek secara dekat memungkinkan eksplorasi bahasa tubuh yang jelas, sementara penggunaan mitos tradisional dan modern menciptakan kompleksitas makna. Dalam perspektif psikoanalisis, seniman secara eksplisit menyelipkan isu-isu jender, menambah dimensi mendalam pada karya ini. Keseluruhan, lukisan ini memancarkan kekayaan makna tersembunyi, mengundang pemirsa untuk merenung dan menggali lebih dalam dalam interpretasinya. Objek yang digunakan memiliki kesamaan dengan objek analisis yang saya gunakan yaitu karya seni Lukisan, namun terdapat perbedaan di teori/pendekatannya karena karya yang saya pilih menggunakan teori Mimesis, sementara karya berikut adalah bahasa rupa, discourse analysis, & psicoanálisis
28.Gustav Klimt - "The Kiss"
https://artincontext.org/the-kiss-gustav-klimt/
"The Kiss" adalah karya seni yang sangat terkenal dan ikonik, oleh pelukis Gustav Klimt. Karya tersebut menampilkan tema cinta dan emosi, cara yang sangat berbeda.
"The Kiss" adalah contoh Seni Secession. Post-Impresionis adalah gerakan seni yang berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Seniman Post-Impresionis, seperti van Gogh, sering menggunakan warna-warna yang cerah dan kuas yang tebal untuk menciptakan efek yang ekspresif. Seni Secession adalah gerakan seni yang berkembang di Austria pada akhir abad ke-19. Seniman Secession, seperti Klimt, sering menggunakan pola dan simbolisme untuk menciptakan efek yang dekoratif.
Motif dua sosok yang berpelukan merupakan hal yang umum dalam karya Klimt, khususnya pada Beethoven Frieze dan Stoclet Frieze , yang merupakan cikal bakal The Kiss. Banyak perdebatan mengenai identitas perempuan dalam komposisi ini.
29. Death and life
https://www.gustav-klimt.com/Death-And-Life.jsp
Death and life memiliki dua bagian yang terpisah dengan sangat jelas. Di sebelah kiri, kita melihat Kematian. Kematian digambarkan dan malaikat maut klasik, tengkorak yang menyeringai, ditutupi jubah gelap yang ditutupi dengan simbol. Simbol utama yang kita lihat menutupi Kematian adalah salib.
Di sebelah kanan kita melihat kehidupan. Kami melihat sejumlah remaja putri tergeletak di hamparan bunga. Kita telah melihat hamparan bunga serupa sebelumnya, misalnya dalam The Kiss Kita melihat kehidupan yang baru tercipta, seorang bayi, terbaring dalam pelukan mereka.Komposisian eksekusinya khas Klimt, dengan simbol-simbol yang menjadi pusat perhatian.
Kematian dan kehidupan selalu menjadi tema sentral Klimt, juga penting bagi orang-orang sezamannya, di antaranya Edvard Munch dan Egon Schiele . Klimt menjadikannya sebagai tarian kematian modern, namun berbeda dengan Schiele, ia memperkenalkan nada harapan dan rekonsiliasi, alih-alih merasa terancam oleh sosok kematian, manusianya seolah mengabaikannya. Hanya warna-warna murni yang digunakan dalam lukisan ini, dan Gustav Klimt memahat sosok-sosok itu di kanvasnya dalam kontur bulat yang lembut.
Di antara karya agung Gustav Klimt, Death and Life memenangkan harga pertama pada pameran dunia di Roma pada tahun 1911..
30.three ages of woman
https://www.gustav-klimt.com/The-Three-Ages-Of-Woman.j
Karya ini menampilkan perempuan dalam berbagai tahap usia, melambangkan siklus kehidupan. Ketiganya berada di tengah kanvas dan menjadi titik fokus karya. Latar belakangnya kurang mendalam sehingga terlihat sangat dua dimensi. Warnanya netral dan menciptakan efek menenangkan. [2] Penggunaan motif warna-warni yang umum dilakukan Klimt juga terlihat dalam karya ini. Ada dua aura vertikal yang dimiliki wanita tersebut. Kedua sosok muda tersebut berada dalam aura biru yang memiliki pola cairan warna-warna sejuk. Wanita tua itu berada dalam auranya sendiri, dan aura itu diisi dengan pola yang tidak terlalu cair dengan pemisahan yang lebih jelas dalam desainnya. Warna aura ini bernuansa hangat dan bersahaja yang kontras dengan warna sejuk aura lainnya. Wanita dan auranya sedikit tumpang tindih. Kaki perempuan muda berada di belakang aura kiri dan kepala perempuan tua berada di depan aura kana
Latar belakang hitam merupakan hal yang tidak biasa dalam karya Klimt hingga saat ini. Lukisan lain berjudul Kematian dan Kehidupan , yang dimulai tiga tahun kemudian pada tahun 1908, dimulai dengan latar belakang emas. Namun, Klimt tidak menyukainya dan mengganti latar belakang biru-hitam pada tahun 1911. Sebagian besar karya simbolisnya kemudian memiliki dasar yang gelap, sangat kontras dengan dekorasi berwarna cerah pada gambar itu sendiri.n.sp..n.spndiri.
Komentar
Posting Komentar